Cerbung*

 

Aku Bisa Tanpa Seorang Ayah

Karya : Muniroh_ Smk N 1 Kbmn

 

 

Seorang pemuda yang kerja keras dalam mencari uang. Dia adalah Fredi Nur Aziz.

Karena hidupnya yang kekurangan serta ditinggal pergi oleh ayahnya begitu saja membuat

dirinya harus mencari nafkah untuk menghidupi kebutuhan sehari – hari.

Segala kebutuhan rumah dan adiknya bersekolah harus dia yang menanggungnya.

Dia mulai bekerja sejak dia lulus SMP. “ aku harus bias memenuhi kebutuhanku dan keluarga sendiri

tanpa seorang ayah yang tega menelantarkan anak-anaknya dan istrinya tanpa alasan yang jelas.’’

katanya dengan lantang didalam hati. Kata-kata itu selalu diingatnya dalam bekerja.

Pertama kali dia bekerja di warung bakso sokaraja.

Disana dia mempunyai banyak teman, ada Toni, Adam, Suroto, dan Yanto.

Umur mereka rata-rata diatas 20 tahun.

Meskipun dia anak yang termuda akan tetapi dia tidak minder dan tetap semangat kerja kerasnya.

Sebelum dia mendapatkan apa yang dia ingin kannya itu membahagiakan ibu dan kedua adiknya,

dia tak pernah berhenti untuk bekerja sehingga terkadang sering mengeluh kecapean,badan pegel.

Akan tetapi keluhannya itu tidak membuat bosnya, PakAhmad marah melainkan malah mempercayai

dia untuk memegang kunci warung.

“Fred, tolong ya ini kunci kamu yang pegang. Kamu kan yang rajin bangun pagi, tidak seperti taman-temanmu

terutama siToni yang pemalas itu.” Kata Pak Ahmad.

“ oh, iya pak sudah makasih mempercayai saya untuk memegang kunci ini.

Tapi saya juga tidak selamanya disini juga kan, pak?. Saya juga butuh pengalaman kerja yang lain” jawab fredi.

“ oh, iya tidak apa- apa. Aku maklumi. Karena kamu masih muda dan butuh pengalaman kerja yang lain.

Tetapi kalau kamu ingin bermain kesini juga tidak apa-apa. Syukur – syukur mau bantu – bantu. Hehe” cetus Pak Ahmad.

 

“ iya pak ,makasih dan insyaaloh saya tidak akan lupa dengan orang sini yang sudah baik terhadap saya” jawab fredi.

“ iya sama-sama” jawabPakAhmad.

Sejak mulai memegang kunci, dia mencoba terus bekerja keras demi membahagiakan ibu.

 

Akan tetapi semua itu menjadi berubah setelah dia mengetahui bahwa adiknya yang pertama,Heri sakit.

Entah sakit apa tidak ada yang tahu. Adiknya mengalami tekanan batin akibat masalah keluarganya sehingga

jadi orang yang tidak sadar.

Dan ada orang yang bilang kalau tidak segera disembuhkan nyawanya tidak tertolong. Karena saking bingungnya

sedangkan uang yang ia miliki tidak cukup karena sudah digunakan untuk menyunatkan adiknya yang terakhir, Wahyu.

Dengan rasa terpaksa, dia meminjam uang ke bibinya,Lik Tuti. Begitu baiknya Lik Tuti itu.

Karena sejak keluarga fredi mempunyai masalah terutama dengan sikap ayahnya itu, semua saudaranya membenci keluarganya.

Namun tidak dengan Lik Tuti, dengan tulusnya Lik Tut meminjamkan uang ke keluarga Fredi.

“ ini fred, saya pinjami uang buat mengobati Heri tetapi jangan lupa kamu harus tetap mencari uang buat kebutuhan

keluargamu ” kata Lik Tuti.

“ iya Lik, makasih. Saya akan berusaha sekuat tenaga saya ”jawabnya.

Setelah mendapatkan pinjaman dari Lik Tuti, dengan segera dia membawa adiknya untuk segera diobati.

Alhamdulillah adiknya mulai sembuh, walau terkadang masih kambuh. Setelah hampir 1 tahun bekerja di warung bakso,

dia merasa bosan dan mencoba mencari pekerjaan lainnya. Dan dia mendapatkan pekerjaan di sebuah toko roti di daerah

purwokerto. Karena gajinya yang tidak begitu seimbang dengan pengeluarannya, akhirnya dia kembali lagi ke pekerjaannya

semula yaitu ke warung bakso.

Di saat malam lebaran datang, dia tidak pulang kampung. Dia merasa sedih dan menangis batin karena tidak bisa

sungkeman dengan ibunya. Karena sesosok ibu yang mengajarkan serta memberi semangat dalam menjalani hidup ini

tanpa seorang ayah. Rasa semua itu semakin bertambah sedih setelah mendengar kabar dari adiknya, Wahyu.

Ternyata ayahnya pulang ke rumah memaki – maki ibunya serta mengobrak – abrik semua isi rumah dan mengambil

barang – barang berharga.

Mendengar cerita itu dari adiknya, rasa benci kepadanya terus bertambah. Dan dia bertekad dalam dirinya

“ sampai kapanpun aku tidak akan rela ibu ku di caci maki seperti itu dan sampai kapankah ayah bisa berubah ?”.

katanya dengan lantang.

Sejak kejadian itu dia mulai pusing dan mulai putus asa menjalani hidup. Masalah selalu menimpa dirinya serta keluarga.

Dia mulai mengenal miras, berpacaran dan yang lainnya yang membuat dia tidak konsent dengan pekerjaanya. Hampir 2 bulan

lebih dia tidak mengirimkan uang kepada ibunya.

Uangnya selalu dipakai buat jalan – jalan dengan seorang cewe yang bernama Ayu.

Ibunya mersa cemas dan hati menjadi tidak tenang takut ada apa – apa dengan anaknya yang sedang merantau

mencari uang untuk keluarganya.

“ Assalamua’alaikum, Fredi Bagaimana kabarnya?” Tanya ibu.

“ Wa’alaikumsalam. Alhamdulillah baik – baik saja bu ”.oiya maaf bu, sebelumnya mungkin saya belum bisa

kirim uang lagi akhir – akhir ini” jawabnya.

“ Oh. Lha memangnya kenapa tole?” sahut ibu.

“ Uang gajian saya sudah habis buat jalan – jaln sama si Ayu ”.

“ Lha terus siapa itu Ayu ? Pacar kamu ?” tanya ibu.

“ Iya bu, memangnya kenapa si bu. Kok tanyanya begitu.”

“ Tidak apa – apa, Cuma Ibu mau saranin saja kalau mau pilih cewe itu yang benar baik dan bisa merubah

hidupmu menjadi yang lebih baik”. Kata ibu.

“ Iya bu, makasih atas sarannnya. Akan selalu ku ingat saran ibu”. Jawab Fredi.

Akan tetapi suatu saat dia berpikir ternyata apa yang di katakan ibunya tempo lalu ada benarnya juga.

Ayu yang tomboy itu hanya memporoti uangnya saja. Karena dia mengetahui kebusukan Ayu selama ini,

akhirnya dia pergi ke Jombang untuk menjauh darinya dan mencari pengalamn kerja lainnya.

Disana dia bekerja sebagai pedagang kaki lima yaitu es campur keliling. Meski gaji tidak seberapa

akan tetapi dia terus berusaha sekuat tenaganya untuk mencukupi kebutuhan ibunya di rumah.

Setelah pisah dari Ayu, hidupnya mulai berubah. Dia mulai bersemangat lagi seperti dahulu.

Dia kerja keras apapun resikonya.Walau disana dia diperlakukan seperti budak oleh majikannya

akan tetapi dia tetap sabar dan tabah menghadapinya.

Setelah hampir 1 tahun dia merasa tidak betah dengan perlakuan bosnya yang semakin lama semakin kurang manusiawi,

dia mencoba kembali ke tempat pekerjaannya dahulu yang pertama yaitu di warung bakso.

Suatu ketika dia berkenalan dengan seorang cewe yang jelas – jelas cewe itu adalah kekasih sepupunya.

Semenjak perkenalannya lewat Hp dengan cewe itu yang bernama Uni dia mulai menjalin persahabatan dengannya.

Uni yang selalu membuat hari-harinya lebih semangat dan memberinya motivasi.

Hari demi hari dilewati bersamanya. Saling tukar pikiran serta penyemangat hidup selalu ada di jalan pikiran mereka.

Akhirnya rejalin sebuah rasa cinta di antara mereka. Uni yang ternyata dudah berpisah dengan sepupunya itu

merupakan kesempatan Fredi buat memilikinya. Dan saat itu pula Uni menjadi kekasihnya.

Dia mulai mersakan kebahagian bersama Uni. Hidupnya yang dulu sempat berantakan akibat

masalah – masalah yang selalu menimpanya, kini berubah drastis sejak bersama Uni.

Dia selalu diingatkan akan apa tujuan dari yang semua ini lakukan yaitu membahagiankan Ibu dan kedua adiknya.

Kini dia dapat memperbaiki rumahnya menjadi lebih baik serta bagus walau tanpa seorang ayah.

Dalam hatinya berniat “ Tak akan aku sia – siakan wanita yang baik hati ini,

berhijab serta bisa mengubah hidupku lebih baik seperti saran Ibu. Dan tak akan ku jadikan dia sebagai istriku selamanya”.

 

 

 

 

Aku masih sayang

Setelah sekian lama ku jalani hidup 

menjalani hari – hari tanpa dirimu

bayangan tentangmu selalu ada

meski hati ini sakit

tapi ku tak bisa berbuat apa

hanya bisa menangisserta hanya bisa lemah dalam tegakku

air mata untukmu tak pernah habis

selalu terteteskan dalam kenangan bersamamu

walau kaubukan milikku lagi

rasa di hati masih ada untukmu

biarkan waktu yang akan menjawab semua rasaku ini

biarkan abadi dalam hatiku

namin ijinkanlah diriku memelukmu

pelukan terakhir semasa aku mengingatmu

sebelum ku putuskan untuk pergi dari kehidupanmu

senyumanmu yang akan mengantarkanku ke dalam dunia fatamorgana

ucapan terakhir untukmu hanya satu

meski benci namun cinta tak akan mati

 

 

” Wish YouKnow All “

Cerpen karya saya

Aku Bisa Tanpa Seorang Ayah

Karya : Muniroh_ Smk N 1 Kbmn

 

 

   Seorang pemuda yang kerja kerasdalammencariuang.DiaadalahFrediNurAziz.Karena hidupnya yang kekurangan serta ditinggal pergi oleh ayahnya begitu saja membuat dirinya harus mencari nafkah untuk menghidupi kebutuhan sehari – hari. Segalakebutuhanrumahdanadiknyabersekolahharusdiayangmenanggungnya. Dia mulai bekerja sejak dia lulus SMP. “ aku harus bias memenuhi kebutuhanku dan keluarga sendiri tanpa seorang ayah yang tega menelantarkan anak-anaknya dan istrinya tanpa alasan yang jelas.’’ katanya dengan lantang didalam hati. Kata-kata itu selalu diingatnya dalam bekerja. Pertama kali dia bekerja di warung bakso sokaraja.Disana dia mempunyai banyak teman, ada Toni, Adam, Suroto, dan Yanto.Umur mereka rata-rata diatas 20 tahun.

    Meskipun dia anak yang termuda akan tetapi dia tidak minder dan tetap semangat kerja kerasnya. Sebelum dia mendapatkan apa yang dia ingin kannya itu membahagiakan ibu dan kedua adiknya, dia tak pernah berhenti untuk bekerja sehingga terkadang sering mengeluh kecapean,badan pegel. Akan tetapi keluhannya itu tidak membuat bosnya, PakAhmad marah melainkan malah mempercayai dia untuk memegang kunci warung.

“Fred, tolong ya ini kunci kamu yang pegang. Kamu kan yang rajin bangun pagi, tidak seperti taman-temanmu terutama siToni yang pemalas itu.” Kata Pak Ahmad.

“ oh, iya pak sudah makasih mempercayai saya untuk memegang kunci ini. Tapi saya juga tidak selamanya disini juga kan, pak?. Saya juga butuh pengalaman kerja yang lain” jawab fredi.

“ oh, iya tidak apa- apa. Aku maklumi. Karena kamu masih muda dan butuh pengalaman kerja yang lain. Tetapi kalau kamu ingin bermain kesini juga tidak apa-apa. Syukur – syukur mau bantu – bantu. Hehe” cetus Pak Ahmad.

 

“ iya pak ,makasih dan insyaaloh saya tidak akan lupa dengan orang sini yang sudah baik terhadap saya” jawab fredi.

“ iya sama-sama” jawabPakAhmad.

Sejak mulai memegang kunci, dia mencoba terus bekerja keras demi membahagiakan ibu. Akan tetapi semua itu menjadi berubah setelah dia mengetahui bahwa adiknya yang pertama,Heri sakit. Entah sakit apa tidak ada yang tahu. Adiknya mengalami tekanan batin akibat masalah keluarganya sehingga jadi orang yang tidak sadar.

Dan ada orang yang  bilang kalau tidak segera disembuhkan nyawanya tidak tertolong. Karena saking bingungnya sedangkan uang yang ia miliki tidak cukup karena sudah digunakan untuk menyunatkan adiknya yang terakhir, Wahyu. Dengan rasa terpaksa, dia meminjam uang ke bibinya,Lik Tuti. Begitu baiknya  Lik Tuti itu. Karena sejak keluarga fredi mempunyai masalah terutama dengan sikap ayahnya itu, semua saudaranya membenci keluarganya. Namun tidak dengan Lik Tuti, dengan tulusnya Lik Tut meminjamkan uang ke keluarga Fredi.

“ ini fred, saya pinjami uang buat mengobati Heri tetapi jangan lupa kamu harus tetap mencari uang buat kebutuhan keluargamu ” kata Lik Tuti.

“ iya Lik, makasih. Saya akan berusaha sekuat tenaga saya ”jawabnya.

Setelah mendapatkan pinjaman dari Lik Tuti, dengan segera dia membawa adiknya untuk segera diobati. Alhamdulillah adiknya mulai sembuh, walau terkadang masih kambuh. Setelah hampir 1 tahun bekerja di warung bakso, dia merasa bosan dan mencoba mencari pekerjaan lainnya. Dan dia mendapatkan pekerjaan di sebuah toko roti di daerah purwokerto. Karena gajinya yang tidak begitu seimbang dengan pengeluarannya, akhirnya dia kembali lagi ke pekerjaannya semula yaitu ke warung bakso.

Di saat malam lebaran datang, dia tidak pulang kampung. Dia merasa sedih dan menangis batin karena tidak bisa sungkeman dengan ibunya. Karena sesosok ibu yang mengajarkan serta memberi semangat dalam menjalani hidup ini tanpa seorang ayah. Rasa semua itu semakin bertambah sedih setelah mendengar kabar dari adiknya, Wahyu. Ternyata ayahnya pulang ke rumah memaki – maki ibunya serta mengobrak – abrik semua isi rumah dan mengambil barang – barang  berharga.

 Mendengar cerita itu dari adiknya, rasa benci kepadanya terus bertambah. Dan dia bertekad dalam dirinya “ sampai kapanpun aku tidak akan rela ibu ku di caci maki seperti itu dan sampai kapankah ayah bisa berubah ?”. katanya dengan lantang.

Sejak kejadian  itu dia mulai pusing dan mulai putus asa menjalani hidup. Masalah selalu menimpa dirinya serta keluarga. Dia mulai mengenal miras, berpacaran dan yang lainnya yang membuat dia tidak konsent dengan pekerjaanya. Hampir 2 bulan lebih dia tidak mengirimkan uang kepada ibunya. Unagnya selalu dipakai buat jalan – jalan dengan seorang cewe yang bernama Ayu. Ibunya mersa cemas dan hati menjadi tidak tenang takut ada apa – apa dengan anaknya yang sedang merantau mencari uang untuk keluarganya.

“ Assalamua’alaikum, Fredi Bagaimana kabarnya?” Tanya ibu.

“ Wa’alaikumsalam. Alhamdulillah baik – baik saja bu ”.oiya maaf bu, sebelumnya mungkin saya belum bisa kirim uang lagi akhir – akhir ini” jawabnya.

“ Oh. Lha memangnya kenapa tole?” sahut ibu.

“ Uang gajian saya sudah habis buat jalan – jaln sama si Ayu ”.

“ Lha terus siapa itu Ayu ? Pacar kamu ?” tanya ibu.

“ Iya bu, memangnya kenapa si bu. Kok tanyanya begitu.”

“ Tidak apa – apa, Cuma Ibu mau saranin saja kalau mau pilih cewe itu yang benar baik dan bisa merubah hidupmu menjadi yang lebih baik”. Kata ibu.

“ Iya bu, makasih atas sarannnya. Akan selalu ku ingat saran ibu”. Jawab Fredi.

Akan tetapi suatu saat dia berpikir ternyata apa yang di katakan ibunya tempo lalu ada benarnya juga. Ayu yang tomboy itu hanya memporoti uangnya saja. Karena dia mengetahui kebusukan Ayu selama ini, akhirnya dia pergi ke Jombang untuk menjauh darinya dan mencari pengalamn kerja lainnya. Disana dia bekerja sebagai pedagang kaki lima yaitu es campur keliling. Meski gaji tidak seberapa akan tetapi dia terus berusaha sekuat tenaganya untuk mencukupi kebutuhan ibunya di rumah. Setelah pisah dari Ayu, hidupnya mulai berubah. Dia mulai bersemangat lagi seperti dahulu. Dia kerja keras  apapun resikonya.Walau disana dia diperlakukan seperti budak oleh majikannya akan tetapi dia tetap sabar dan tabah menghadapinya.

Setelah hampir 1 tahun dia merasa tidak betah dengan perlakuan bosnya yang semakin lama semakin kurang manusiawi, dia mencoba kembali ke tempat pekerjaannya dahulu yang pertama yaitu di warung bakso. Suatu ketika dia berkenalan denagn seorang cewe yang jelas – jelas cewe itu adalah kekasih sepupunya. Semenjak perkenalannya lewat Hp dengan cewe itu yang bernama Uni dia mulai menjalin persahabatan dengannya. Uni yang selalu membuat hari-harinya lebih semangat dan memberinya motivasi. 

Hari demi hari dilewati bersamanya. Saling tukar pikiran serta penyemangat hidup selalu ada di jalan pikiran mereka. Akhirnya rejalin sebuah rasa cinta di antara mereka. Uni yang ternyata dudah berpisah dengan sepupunya itu merupakan kesempatan Fredi buat memilikinya. Dan saat itu pula Uni menjadi kekasihnya. Dia mulai mersakan kebahagian bersama Uni. Hidupnya yang dulu sempat berantakan akibat masalah – masalah yang selalu menimpanya, kini berubah drastis sejak bersama Uni.

Dia selalu diingatkan akan apa tujuan dari yang semua ini lakukan yaitu membahagiankan Ibu dan kedua adiknya. Kini dia dapat memperbaiki rumahnya menjadi lebih baik serta bagus walau tanpa seorang ayah. Dalam hatinya berniat “ Tak akan aku sia – siakan wanita yang baik hati ini, berhijab serta bisa mengubah hidupku lebih baik seperti saran Ibu. Dan tak akan ku jadikan dia sebagai istriku selamanya”.  

 

  

 

JJM aka Jalan – jalan Malam

amazing

festi_v4L

Kalau rata – rata teman saya senang jalan – jalan di kala matahari sudah terbit, saya lebih suka menikmati jalan – jalan saat malam hari. Tapi bukannya tidak menyukai siang mungkin lebih dikarenakan malam itu lebih sepi dibandingkan saat siang hari. Terlebih pemandangan kota saat malam hari yang gemerlap oleh cahaya lampu dan bulan yang makin menambah marak suasana. (Maaf kalo rada melankolis.. 😀 ) Malam buat saya adalah waktu yang menenangkan, karena sepi & lebih dari itu kita jadi lebih bisa merenungkan sesuatu kala malam.

Selain malam saya juga amat menyukai perjalanan dengan menggunakan kereta, mungkin karena nyaman aja apalagi gak kena macet karena punya lintasan khusus. Pernah saya pergi ke Kota Tua dengan menggunakan kereta Commuter Line yang berangkat sekitar jam setengah enam sore dan karena kereta banyak berhenti di berbagai stasiun & dalam waktu yang agak lama-perjalanan sekitar hampir 1 jam-tapi coba aja tengok ke luar jendela…

Lihat pos aslinya 104 kata lagi